Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah[1] rohimahullah seorang ulama’ terkemuka mengatakan,
فَالْمَعْرِفَةُ بِالْحَقِّ إِذَا كَانَتْ مَعَ الْاِسْتِكْبَارِ عَنْ قُبُوْلِهِ وَالْجَحْدِ لَهُ كَانَ عَذَابًا عَلَى صَاحِبِهِ كَمَا قَالَ تَعَالَى
وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
“Pengetahuan seseorang terhadap kebenaran akan tetapi bersamaan dengan kesombongan untuk mengikuti kebenaran tersebut dan mengingkarinya (maka ketahuilah pent.) hal itu adalah adzab bagi pelakunya, sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya pent.),
“Mereka menginkarinya karena kedzoliman dan kesombongan padahal hati mereka yakin maka lihatlah bagaimana akhir dari orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS : An Naml [27] : 14)”[2].
[1] Lihat Al ‘Ubudiyah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah hal. 29 dengan tahqiq oleh Syaikh ‘Ali bin Hasan Al Halabiy hafidzahullah terbitan Darul Mughniy, Riyadh, KSA.
[2] Silakan lihat tulisan kami yang berjudul “Fir’aun dan Iblis Bertauhid Rububiyah pada Allah” di www.alhijroh.co.cc.
lihat http://alhijroh.co.cc/adab-akhlak/sebuah-kalimat-untuk-kita-renungkan-bersama/
Sejarah Awal Tarekat dan Nama Aliran Tarekat
2 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar