Ilmu dalam Al Qur’an, Hadits dan Para Ulama
Ilmu merupakan sebuah hal yang sangat berharga bagi setiap orang. Demikian juga halnya dalam agama yang mulia ini ilmu memiliki kedudukan yang amat tinggi, dalam Al Qur'an Allah Subhanahu wa Ta'ala,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah Subhanahu wa Ta'ala akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat".
(QS : Al Mujadalah [58] :11).
Demikian juga dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
إِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham melainkan mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa yang mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang besar” .
Demikian juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi was sallam,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah inginkan padanya seluruh kebaikan maka Allah akan jadikan ia faham terhadap urusan agamanya” .
Demikian juga di mata para ulama, ilmu memiliki kedudukan yang istimewa diantaranya adalah bagi syaikhnya para ahli hadits, Imam Bukhoriy rohimahullah, hal ini terbukti karena beliau rohimahullah membuat satu kitab dalam kitab shohihnya yang berjudul Kitabul ‘Ilmi yang beliau letakkan setelah Kitabul Iman . Demikian juga ulama yang lainnya. Akan tetapi apakah kita telah tahu apakah ilmu yang Allah 'Azza wa Jalla dan NabiNya shollallahu 'alaihi was sallam katakan ??!! Oleh karena itu marilah kita pelajari barang sejenak. Karena terkadang orang sering salah paham menggunakan dalil-dalil berupa Al Qur'an dan Sunnah dalam masalah keutamaan ilmu.
Pengertian Ilmu dalam Dalil-Dalil Al Qur'an dan Sunnah
Kebanyakan orang terutama mereka yang hidup di lingkungan akademik perkuliahan ilmu umum memiliki anggapan bahwa ilmu yang Allah Subhanahu wa Ta'ala puji pemiliknya dengan Allah 'azza wa jalla naikkan derajat mereka beberapa derajat termasuk di dalamnya adalah ilmu-ilmu umum. Padahal tidakah demikian, ilmu yang Allah Subhanahu wa Ta'ala maksudkan adalah ilmu agama, ilmu syar’i. Hal ini berdalilkan kejadian yang terjadi di masa Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
مَرَّ بِقَوْمٍ يُلَقِّحُونَ فَقَالَ « لَوْ لَمْ تَفْعَلُوا لَصَلُحَ ». قَالَ فَخَرَجَ شِيصًا فَمَرَّ بِهِمْ فَقَالَ « مَا لِنَخْلِكُمْ ». قَالُوا قُلْتَ كَذَا وَكَذَا قَالَ « أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ ».
Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam melalui beberapa orang yang sedang melakukan penyerbukan kurma, beliau shallallahu ‘alaihi was sallam mengatakan, “Kalaulah kalian tidak melakukan hal yang demikian maka hasilnya akan baik”. (Para sahabat mengikuti perkataan beliau) kemudian hasil kurmnya jelek. Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam melalui mereka lagi dan berktanya, “Mana kurma kalian?” mereka mengatakan, “Engkau katakan demikian dan demikian (agar tidak menyerbukan kurma)” . Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi was sallam mengatakan, “Kalian lebih paham berilmu tentang urusan dunia kalian” .
Ahli Fiqih Zaman ini, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rohimahullah mengatakan barkaitan dengan hadits di atas, “Seandainya ilmu semisal ilmu di atas yang Allah 'azza wa jalla memuji orangnya maka sudah pastilah Allah jadikan beliau sebagai orang yang paling tahu tentang ilmu tersebut karena orang yang paling banyak Allah puji ilmu dan amalnya adalah Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam” . Akan tetapi kita lihat bersama dalam hadits di atas tegas menunjukkan bahwa beliau bukanlah orang yang mengetahui ilmu masalah penyerbukan kurma di atas (baca : ilmu dunia) sehingga jelaslah ilmu yang Allah janjikan akan ditinggikan derajat pemiliknya adalah ilmu syar’i/ilmu agama islam dan bukan sama sekali ilmu dunia.
lengkapnya silakan rujuk link berikut
http://alhijroh.co.cc/aqidah/ilmu-dunia-atau-ilmu-akhirat/
Sejarah Awal Tarekat dan Nama Aliran Tarekat
2 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar