KOREKSI DIRI
Sungguh bahagia orang yang senatiasa memperhitungkan perbuatannya
Dan menimbang diri setiap hembusan nafasnya
Sebelum Tuhan dengan pasti menghisabnya
Maka hisablah amalanmu selamanya
Agar kau tak menyesali
Janganlah kau merasa bersih diri, lalu kau mengagumkannya
Kelak kau jadi orang yang paling bodoh karenanya
Dan janganlah kau sombong dengan amal yang ada
Maka perhitungkanlah amalanmu, agar kau tak menyesalinya
Adakah kau wahai sahabatku telah mengerjakan perintah-perintahNya
Dan tidak melanggar apa yang menjadi laranganNya
Dan sudahkah kau tidak menyekutukannya
Dan sudahkah hatimu selamat dari selamat dari penyakit-penyakit yang hina
Seperti Tamak, Iri, Sombong dan Unjuk Diri (Riya’)
Maka perhitungkanlah amalanmu agar kau tidak menyesalinya
Ikatan persaudaraan, sudahkah kau menyambungnya
Tanpa memutuskan hubungan satu orang pun darinya
Sudahkah kau rela dengan rizqi pemberianNya (tidak rakus seperti binatang)
Sudahkah kau mengagungkan Tuhanmu, mencari ridlo dan ampunanNya
Aku ingatkan kau wahai saudaraku juga kepada diriku selamanya
“ Maka perhitungkan amalanmu agar kau tiada menyesalinya “
ONE SELF CORRECTION
Be happy the men always count their action
And to weigh them selves every blowing they breathe
Before the God is sure to suck
So count your deed when ever
In erder that you do not regret
Do not feel pure, so you are proud it
Next you will be the most stupid because it
And don’t be boast because your deed you have
So count your deed in order that you regret it
Are there my friends having done the God commandments
And do not obey what the God’s prohibition
And had you not been indentifying God
And had your heart saved of contemptible disease
Such as greedness, jealousity, boastness
So count your deed therefore you do not regret
The friendhood, had you connected
Without cutting the relationship of anyone
Had you been willing of God’s giving
Had you glorified your God, looked the God’s willing and the God’s forgiveness
I remember you as well as me forever oh my friends
So count your deed therefore you do not regret
Sejarah Awal Tarekat dan Nama Aliran Tarekat
2 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar